Rocket Hart Exinity

Webflow Indonesia

Automation Tools

Webflow

Appsheet adalah?

Appsheet merupakan salah satu tools yang Exinity gunakan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Dimulai di tahun 2014 dengan memberikan kemudahan bagi Citizen developer untuk membuat aplikasi handphone (mobile apps) dari spreadsheet dan database di cloud. Software ini merupakan salah satu dari No-Code ataupun Low-code development platform dan apabila kita menguasainya, akan lebih cocok untuk di masukkan menjadi declarative platform atau boleh di bilang, selama kita tahu apa yang kita inginkan, akan bisa di berikan oleh platform ini. Di tahun 2020 awal, Appsheet di akuisisi oleh Google dan mulai di jadikan sebagai salah satu tools dari Google Workspace untuk mengedepankan integrasi dengan system yang lain yang sudah ada, tanpa mengurangi kemampuan untuk dapat terhubung dengan database dan spreadsheet cloud lainnya.

Cukup banyak tipe data yang bisa di connect dengan software ini, antara lain:

appsheet datasources
source from https://www.appsheet.com/HowItWorks/DataSources
  1. Excel di One-Drive
  2. Excel di Dropbox
  3. Excel di BOX
  4. Google Sheet
  5. Google Forms
  6. Google Doc
  7. Google Drive
  8. Google Calendar
  9. Smartsheet
  10. Salesforce
  11. Microsoft SQL server
  12. MySQL
  13. PostgreSQL
  14. dan lainnya

Bagaimana memulai belajar Appsheet?

Belajar dimulai dengan memiliki account untuk login yang merupakan user account untuk terkoneksi dengan database yang diinginkan. Apabila menginginkan koneksi excel maka gunakan Microsoft account atau gunakan dropbox account - tergantung dimana excel file nya di simpan. Apabila belum memiliki acccount, silahkan daftar dan gunakan semaksimal mungkin account yang Free.

Cara daftar ke Appsheet
Cara daftar ke appsheet

Bagaimana supaya cepat mahir menggunakan appsheet?

Walaupun di kelompokkan sebagai no-code platform, akan tetapi semua no-code platform bukan berarti tidak harus di pelajari. Ada banyak cara untuk menguasainya dan di sini, Exinity memberikan langkah-langkah untuk mengusai Appsheet. Cukup banyak youtube dan juga artikel terkait dengan bagaimana mempelajari Appsheet, akan tetapi, kalau pendekatannya kurang tepat, maka akan terasa berat. Di sini, kami memberikan arahan yang kalau di pelajari dengan benar, maka dalam waktu 20 jam latihan, pasti sudah mahir. Untuk membuat aplikasi pertama kali, apalagi bagi yang baru mempelajari bagaimana membuat aplikasi android atau aplikasi di apple, maka disarankan memulainya dengan sesuatu kasus yang sederhana yang membutuhkan satu tabel saja.

Kuasai dahulu semua feature yang ada dengan menggunakan satu tabel data. Termasuk didalamnya adalah terkait dengan penggunaan formula atau expression yang memang menjadi inti dari cara kerja Appsheet. Untuk menguasai basic dasar ini, biasanya cukup di lakukan sekitar 1 jam atau kurang dan selanjutnya dilakukan dengan latihan-latihan.

Adakah cara paling mudah memulai Appsheet?

Cara paling mudah mempelajari adalah dengan menggunakan google form dan Appsheet add-on. Setelah di coba satu atau dua kali membuat aplikasi dari google form, silahkan di coba juga dengan menggunakan appsheet add-on di google sheet. Apabila data sudah tersedia, untuk membuat aplikasi hanya butuh beberapa click saja, tapatnya 4 click maka aplikasi bisa di buat secara otomatis.

Cara gunakan add-on Appsheet
4 click untuk membuat aplikasi appsheet

Apakah Appsheet free?

Appsheet free untuk di pelajari, di test dan digunakan dengan pembatasan jumlah user yang menggunakan aplikasinya. Apabila pengguna kurang dari 10, maka masih bisa menggunakan free. Akan tetapi, cara menghitung 10 pengguna harus di pahami yang tergantung dengan user login account dan juga device yang di gunakan. Jadi apabila ada satu orang menggunakan handphone dan juga laptop, akan terhitung 2 user. Baru di hitung satu user lagi apabila sudah terdaftar untuk aplikasi berbayarnya. Apabila penggunaan untuk corporate level, tidak di syarankan terlalu lama di versi free nya karena cukup banyak limitasi yang akan di hadapi. Secara harga, Appsheet tidak murah, akan tetapi apabila menggunakan satu sumber aplikasi, maka satu user bisa memiliki berapapun jumlah aplikasi yang di inginkan tanpa harus membayar lebih, dan ini adalah konsep Appsheet dari awal dimana penggunanya sebagaian besar adalah untuk corporate.

Appsheet di Google Workspace

Appsheet juga di tawarkan secara percuma di Google workspace corporate level. Ini merupakan level tertinggi yang di tawarkan dan Appsheet yang di berikan adalah level core. Level Appsheet tertinggi adalah enterprise. Untuk corporate akan banyak yang bisa dilakukan termasuk melakukan integrasi data sehingga semua orang memiliki data yang sama.

Expression atau formula

Bahasa yang di gunakan pada dasarnya adalah sama seperti bahasa di spreadsheet excel atau google sheet. Seperti misalnya NOW() yang berarti sekarang, TODAY() yang berarti hari ini, SUM() yang berarti jumlah, dan sebagainya. Memiliki kemampuan di excel atau google sheet merupakan salah satu penentu apakah nanti bisa menerapkan Appsheet dengan cepat, atau lebih lama. Di kemudian hari, Exinity akan memberikan pandangan mengenai expression ini yang dibagi menjadi Basic, Intermediate dan Advance.

Apakah ada contoh aplikasinya?

Appsheet memberikan banyak sekali contoh Aplikasi, sayangnya semua dalam bahasa inggris. Di sini, Exinity membagikan sample aplikasi dalam bahasa indonesia yang bisa dicopy, di pelajari ataupun langsung di gunakan. Sebaiknya, gunakan contoh aplikasi hanya untuk di pelajari. Setelah mahir, maka membuat sendiri akan jauh lebih cepat dari pada mempelajari aplikasi buatan orang lain.

Dimana kalau mau bertanya?

Appsheet mempunya komunitas internasional dan bisa daftar disana. Exinity merupakan bagian dari itu, dan untuk membantu bagi yang kesulitan mengajukan pertanyaan dalam bahasa inggris silahkan posting di forum untuk di jawab oleh kami. Pasti akan kami jawab begitu ada kesempatan pertama dan masih banyak juga yang bisa membantu disana.

Appsheet Indonesia sebagai apa?

Appsheet Indonesia hanya sebagai istilah saja. Yang merupakan gerakan agar lebih banyak yang belajar Appsheet. Exinity juga melakukan beberapa gerakan dan ini terkait dengan Citizen developer Indonesia.

Tulisan kami

Dibawah ini adalah tulisan-tulisan kami terkait dengan Appsheet, semoga membantu dan menumbuhkan gerakan Citizen Developer ini.

Webflow adalah?

Webflow merupakan salah satu tool yang Exinity gunakan untuk membuat website dan belajar HTML, CSS atau Javascript.

Bagaimana memulai belajar Webflow?

Belajar Webflow dimulai dengan memiliki Webflow acccount, silahkan daftar dan sama seperti Appsheet, silahkan gunakan semaksimal mungkin account yang Free.

weblow login
webflow account

Bagaimana supaya cepat mahir menggunakan Webflow?

Webflow memberikan secara percuma Webflow-University, dimana banyak sekali pelajaran yang bisa di ambil disana.

Biasanya, setelah membuat 1 atau 2 website, kita akan terdorong untuk belajar lebih mengenai html dan css ataupun Javascript.

Adakah cara paling mudah memulai Webflow?

Cara paling mudah mempelajari Webflow adalah dengan langsung mencoba. Apalagi kalau kita memiliki jiwa seni (design), akan jauh lebih mudah. Exinity bukan designer, jadi website ini dibuat hanya untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak mengerti coding.

Apakah Webflow free?

Ya, free untuk di pelajari, di test dan digunakan dengan pembatasan 2 website per user. Apabila ingin membuat website lebih dari itu, maka ada banyak cara untuk dapat membuatnya.

Apakah ada contoh websitenya?

Banyak sekali contoh-contoh website di webflow yang bisa langsung kita copy dan kita modifikasi sesuai keinginan kita.

Dimana kalau mau bertanya?

Sama seperti Appsheet, Webflow juga memiliki forum internasional yang merupakan kumpulan dari orang-orang yang saling membantu dalam membuat website.

Webflow Indonesia sebagai apa?

Webflow Indonesia adalah gerakan agar lebih banyak yang belajar mebuat website. Exinity juga melakukan beberapa gerakan dan ini terkait dengan Citizen developer Indonesia.

Tulisan kami

Dibawah ini adalah tulisan-tulisan kami terkait dengan Webflow , semoga membantu dan menumbuhkan gerakan Citizen Developer Indonesia.

Core web vitals

March 23, 2021

Google announced this week that it will be delaying the rollout of the new page experience ranking signal to mid-June 2021.

How I built this website?

March 23, 2021

As a person who don't know how to code, I want to build a website where I can use my own theme, without template and should be fast. I like to learn to code, but realized that it will take times to do that, so no-code is the answer for me. There are many alternatives to build website, WIX, Weebly, Squarespace, WordPress, etc. Including some that are new such as Dorik and Brizy where as a trial, I build simple website. Having tried all of that and my selection goes to Webflow.

Creating a website in webflow is easy and fast, but there are limitation to consider if you are considering to get a higher score on page-speed-insight, specially on mobile score.

This write-apps is for those who are using Webflow and seeking for a better mobile score.

Did I tell you that it is free to learn webflow? Yes, it is and the amount of guidance and resources are just as easy to follow. There are rooms to learn and improve, and it is up to ourselves to use it for our purposes. It is a no-code (kind-of) development platform, you can use it without code, but you can also use it to learn how to code. I have published a detail blog on medium post, this including more detail steps - I hope this give contribution to Webflow Indonesia.